Mulai dari panen hingga pembotolan, inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang cara membuat wine.
Nektar lezat yang kita namakan wine, menurut definisi, adalah produk fermentasi alkohol dari buah anggur.
Varian fruit wine (wine buah), atau country wine, terbuat dari buah-buahan yang difermentasi. Namun sesungguhnya, wine dalam arti tradisional dibuat dari anggur wine yang berkulit tebal.
Tetapi bagaimana mungkin buah-buahan beri bisa diubah menjadi minuman favorit kita?
Yah, semua itu dilakukan hanya dalam beberapa langkah; mari kita amati bersama …
1. Budaya Anggur
Tanpa anggur yang baik, tidak akan ada wine yang enak!
Penanaman anggur adalah langkah pertama dan mendasar dalam memproduksi wine. Dan dari semua proses pembuatan wine, betapapun pentingnya, tidak akan bisa memberikan hasil yang baik jika kualitas bahan utamanya tidak baik.
2. Memanen
Setiap tahun, semuanya bermula dari kebun anggur …
Apakah Anda sering bertanya-tanya apa artinya tahun yang tercantum di label?
Apakah tahun pada botol menunjukkan tahun anggur dipanen, dibotolkan atau siap dijual?
Yah, tahun pada label selalu mengacu pada tahun anggur dipanen !!!
Anggur dipetik pada saat matang tetapi waktu panennya tergantung pada banyak faktor: kondisi iklim, area produksi, jenis anggur, jenis wine serta kandungan gula, asam dan kematangan aromatik.
Panen dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan mesin mekanik.
Pemanenan mekanis adalah metode tercepat sedangkan pemanenan manual biasanya dilakukan untuk menghasilkan wine berkualitas, di mana pemilihan tandan menjadi bagian yang penting.
3. Menghancurkan
Peras jusnya, sekarang!
Pernahkah Anda melihat salah satu gambar kuno keluarga petani sedang melompat di dalam bak besar untuk menghancurkan buah? Ya, di masa lalu, memeras jus secara tradisional dilakukan dengan diinjak oleh kaki. Hari ini, cara tersebut dilakukan dengan bantuan mesin yang juga dapat menghancurkan tandannya.
Anggur diperas dengan lembut dan diletakkan dalam tong besar.
4. Fermentasi
Di sinilah keajaiban terjadi!
Di dalam gentong, ragi, yang secara alami dikandung oleh kulit anggur atau ditambahkan oleh pembuat anggur, mengaktifkan proses biokimia yang disebut fermentasi alkohol, dan kemudian mengubah kandungan gula dalam buih-buih cendawan (must) menjadi alkohol dan karbon dioksida.
Red wine diproses bersama dengan kulitnya, sehingga berdampak pada warna dan komponen tanin wine, sedangkan untuk white wine, jus anggur biasanya dipisahkan dari tangkai, kulit dan biji. Lalu bagaimana dengan rosé wine? Proses vinifikasi merahnya hanya sebentar saja.
Setelah vinifikasi, wine disaring dan disimpan untuk penuaan
5. Penuaan
Hal baik bagi mereka yang sabar menunggu.
Perbaikan, terjadi sewaktu wine semakin stabil dan aromanya berkembang, dan ini dapat terjadi dalam gentong, kontainer baja atau semen: bahan dan ukuran wadahnya tergantung pada karakteristik wine.
6. Pembotolan
Hampir tiba waktunya untuk minum.
Akhirnya, wine disaring untuk menyingkirkan kotoran dan dibotolkan.
Penyempurnaan wine dapat berlanjut selama disimpan dalam botol, hingga saat wine dipamerkan di toko dan kemudian dituangkan ke gelas Anda untuk dinikmati!