Learn About WineWine

Sejarah Wine

Minuman favorit Anda sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu

Wine telah menjadi bagian dari peradaban manusia sejak 7000 SM. Sejak saat itu wine telah membantu membentuk kehidupan masyarakat dan industri di seluruh wilayah tempatnya bertumbuh. Wine berperan penting dalam perdagangan, perang, dan budaya.

7000 SM

Wine tertua yang pernah ditemukan berasal dari Lembah Sungai Kuning di Cina. Di sini, penduduknya memfermentasi madu, beras, dan berbagai buah-buahan dan disimpan dalam wadah tembikar besar (seperti guci tanah liat raksasa), yang kemudian dikubur di dalam tanah. Selama lebih dari beberapa ribu tahun, metode ini disebarkan dan masih digunakan di beberapa negara hingga saat ini.

5000 SM

Para arkeolog menemukan bahwa wine telah dibuat 7.000 tahun yang lalu di zaman modern Iran, yang pada saat itu merupakan pemukiman permanen pertama di Timur Tengah.

Sejarah Wine

4000 SM

Para leluhur di Sisilia mulai menanam anggur sejak dini. Kemudian mereka mulai membuat Marsala, wine dengan tambahan alkohol yang terkenal, yang dibuat dari anggur ras asli dengan cara pembuatan wine yang unik.

1600-1000 SM

Selama masa inilah sejarawan meyakini bahwa wine mulai dikirimkan secara rutin dalam budaya Israel dan Yunani kuno. Wine diperdagangkan dan dikonsumsi untuk menemani masyarakat selama perjalanan mereka, wine tersebut disimpan dalam kantong berbahan kulit kambing. 

Sekitar waktu yang sama, tulisan dan gambar tentang wine dan pertumbuhan buah dan anggur yang digunakan untuk membuat wine dituliskan di prasasti.

900 SM

Kita sekarang sedang memasuki era di mana praktik pembuatan wine dilakukan secara modern. Peradaban seperti yang dilakukan di Eropa Utara, yang dilimpahi oleh pohon ek, mereka mulai menggunakan gentong kayu ek untuk menyimpan wine mereka. Kami membayangkan, dari metode inilah mereka mengetahui bahwa pohon ek itu dapat memengaruhi rasa, dan perlahan-lahan mengoksidasi wine; praktik yang masih kita lakukan hingga saat ini.

1000

Selama ratusan tahun hingga saat ini, keterampilan membuat wine dan metode transportasi mulai berkembang. Keterampilan dan metode tersebut dibagikan ke seluruh dunia. Sekitar tahun 1000, Chateau de Goulaine dibangun, yang diyakini sebagai kilang wine tertua.

Sejarah Wine

1400-1500

Kebudayaan Eropa menemukan wine bersoda setelah wine yang sedang dikirim untuk diperdagangkan mengalami fermentasi sekunder, sehingga menciptakan wine bersoda. Juga sekitar waktu yang sama, tanaman merambat populer yang tumbuh subur di Eropa ini dikirim ke Amerika Selatan untuk dibudidayakan.

1740

Botol kaca modern mulai dirancang. Meskipun mereka sudah mulai menggunakan botol kaca seratus tahun sebelumnya, namun gabus penyumbatnya selalu mengering dan membuatnya sulit untuk dikirim.

Sejarah Wine

1964

Wine dalam kotak mulai diperkenalkan

2010

Cabernet Sauvignon adalah anggur merah yang paling banyak ditanam di dunia, Airen adalah anggur hijau yang paling banyak ditanam di dunia.

Evolusi proses pembuatan wine

Sejarah Wine

Wine memang telah menjadi bagian dari sejarah selama ribuan tahun, namun tidak berarti pembuatan wine tidak berkembang hingga hari ini. Evolusi pembuatan wine dan pertumbuhan anggur sepanjang abad telah memengaruhi kemampuan untuk membudidayakan anggur, memanen anggur, membuat wine, dan membotolkannya hingga mengirimkannya. Sebagian besar perubahan ekstrem ini terjadi selama revolusi industri.

Pemeliharaan wine

Ribuan tahun yang lalu, petani hanya bisa menanam tanaman anggur ras asli. Saat ini, tanaman merambat ini telah dikirim ke seluruh dunia dan kami bahkan dapat membudidayakan ras baru untuk menciptakan anggur yang mampu bertahan di lingkungan yang lebih keras dan tidak terlalu rentan terhadap penyakit dan jamur.

Kendati beberapa praktik okulasi dan pemangkasan telah dipraktikkan sekitar beberapa ribu tahun yang lalu, namun proses metodis ini masih menjadi hal yang cukup baru. Setelah tanaman merambat memasuki dormansi, pekerja lapangan kemudian dapat memangkas tanaman anggur untuk mengendalikan pertumbuhannya, mengendalikan jumlah tandan yang akan tumbuh, dan menjaga tanaman ini tetap sehat.

Beberapa daerah yang terletak dekat genangan air memiliki akses ke sistem irigasi abad pertengahan, namun sayangnya, sering tidak digunakan untuk mengairi tanaman merambat. Pada saat itulah ditemukan pengetahuan baru bahwa sebagian besar tanaman merambat bertumbuh paling baik ketika mereka hanya mendapatkan sedikit air. Bahkan, nyatanya, terlalu banyak air bisa sangat merusak. Hingga saat ini, sebagian besar wilayah tidak mengairi tanaman merambat mereka.

Tentu saja, pestisida juga tidak digunakan hingga baru-baru ini. Ribuan tahun yang lalu hingga sekitar 100 tahun yang lalu, tidak banyak daerah yang dapat membudidayakan tanaman merambat dengan sukses dan menghasilkan anggur yang baik tahun demi tahun. Kini, berkat teknologi modern dan pestisida, kami dapat memperluas area penanaman yang cocok untuk tanaman merambat.

Wilayah dengan kelembaban yang lebih tinggi dapat menumbuhkan anggur karena kami memiliki semprotan yang membantu mengurangi kemungkinan masalah pembusukan dan jamur. Kami juga dapat menggunakan pestisida untuk mengurangi kemungkinan bermasalah dengan kutu daun dan serangga lainnya. Tanaman merambat bisa tumbuh menjadi lebih matang dan mempertahankan kualitas mereka selama pematangan tersebut.

Diperkirakan bahwa ratusan tahun yang lalu, penanaman kembali adalah praktik umum karena tanaman merambat seringkali tidak bisa matang karena sering bermasalah dengan kutu daun dan penyakit lain, sehingga petani terpaksa harus menanam kembali tanaman merambat tersebut.

Panen

Salah satu proses pembuatan wine yang cukup konsisten selama berabad-abad adalah metode pemetikan manual dengan tangan. Sebagian besar wilayah old world memilih untuk memetik secara manual dengan tangan untuk memastikan hanya anggur berkualitas terbaik yang dipetik. Daerah lainnya yang juga tidak dapat menggunakan mesin petik adalah karena perkebunannya terlalu curam atau jarak antara tanaman merambatnya terlalu berdekatan.

Menyortir, memangkas, melumatkan

Sama seperti memetik anggur secara manual dengan tangan, sebagian besar anggur juga masih disortir secara manual dengan tangan. Beberapa kilang anggur besar telah menggunakan mesin yang yang awalnya dibuat untuk menyortir buah ceri, dan mesin tersebut sekarang mereka gunakan untuk menyortir anggur mereka.

Mesin ini mengambil sisa tak terpakai, tandan buruk, serangga dll dan hanya menyisakan anggur yang baik. Untuk proses pembuatan wine di mana anggur harus dilumatkan, kini prosesnya tidak lagi dilakukan secara manual dan telah beralih dengan menggunakan mesin pemangkas.

Mesin ini memiliki pasak karet yang melekat pada tabung silinder yang berputar untuk memisahkan anggur dari batangnya. Ini adalah proses yang cukup panjang bila dilakukan dengan tangan.

Kita semua telah melihat foto-foto pesta panen di mana Anda dapat ikut dan melumatkan anggur dengan kaki Anda. Inilah yang biasa dilakukan untuk memeras jus. Beberapa ratus tahun yang lalu, beberapa wilayah mulai membuat pelumat berbentuk gentong yang memungkinkan Anda untuk memutar tuas, kemudian gentong melumatkan anggur dan jus keluar dari celah-celah gentong.

Aditif

Aditif seperti gula, ragi komersial, dan zat penjernih memang terbilang sangat baru dibandingkan dengan sejarah pembuatan wine. Tidak mengherankan, penggunaan kayu ek memang telah dilakukan sejak ratusan tahun lalu dan pada awalnya digunakan secara ketat untuk menyimpan wine, hingga diketahui bahwa wine yang menua dalam kayu ek bisa membuat rasanya lebih baik.

Anggur dan semua buah-buahan mengandung ragi alami yang mulai memfermentasi jus dalam buah apabila kulitnya sudah terkoyak. Saat ini, kita dapat membudidayakan ragi khusus di laboratorium untuk membantu pembuat wine agar dapat mengendalikan proses pembuatan wine dan menghasilkan ragi yang cocok dengan yang mereka inginkan. Namun saat ini, beberapa pembuat wine juga masih memilih untuk menggunakan ragi alami dalam memproduksi wine mereka.

Aditif gula adalah alat yang membantu pembuat wine agar bisa memproduksi wine yang konsisten apabila anggur yang tersedia kurang manis. Gula memang belum menjadi komoditas umum dan terjangkau hingga beberapa tahun belakangan. Sebagian besar wilayah old world memang telah melarang penggunaan gula dalam wine. Namun demikian, hal ini telah membantu kilang wine new world untuk menghasilkan wine yang konsisten, terutama di kawasan dan pada iklim yang menghasilkan anggur dengan kadar gula rendah.

Semua aditif merupakan bahan tambahan yang tergolong baru karena bahan kimia sekarang dikendalikan dan dibuat untuk tujuan komersial.

Penyaringan

Proses menyaring wine bukanlah hal baru seperti yang dipikirkan banyak orang. Meskipun sekarang kita memiliki mesin-mesin canggih yang mampu menyaring wine dengan sangat cepat sesuai dengan yang Anda inginkan, namun pembuat wine juga telah mencoba melakukan berbagai cara untuk menyaring wine ratusan tahun yang lalu.

Kain katun tipis memungkinkan pembuat wine untuk menyaring sebagian besar partikel dan kekeruhan yang terlihat dalam wine. Ini juga merupakan praktik penyaringan yang paling umum untuk pembuat wine rumahan saat ini.

Evolusi perilaku konsumsi sepanjang zaman

Sejarah Wine

Konsumsi wine sejak ribuan tahun yang lalu hingga zaman modern telah berubah secara dramatis. Mulai dari jumlah yang diminum, hingga usia konsumsi, hingga kebiasaan yang terkait dengan minum wine; tidak mengherankan bila wine telah menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat selama ribuan tahun.

Kendati sejarawan tidak yakin bagaimana wine telah berperan dalam masyarakat sepanjang sejarah wine, namun dikatakan telah memainkan peran yang sama ribuan tahun yang lalu, seperti halnya hari ini; sebagai minuman budaya dan komunal.

Simbolisme

Ketika perdagangan wine dimulai beberapa ribu tahun yang lalu di wilayah-wilayah seperti Mesopotamia, hanya orang kaya dan kaum bangsawan yang mampu membeli wine. Konsumsi wine adalah simbol status bagi mereka yang mampu membelinya. Meskipun hari ini wine dapat dimiliki oleh semua orang di sebagian besar tempat, tetapi wine masih bisa melambangkan status bagi mereka yang mengonsumsi dan memiliki koleksi terbaik dan terlangka di dunia wine.

Kami masih melihat wine sebagai bentuk simbol status di beberapa bagian dunia saat ini, khususnya Cina dan negara-negara Asia lainnya. Konsumsi wine di sini cukup baru, dan telah menjadi symbol kekayaan. Mereka yang mampu membelinya adalah kolektor beberapa wine terbaik dari Perancis dan wilayah Old World. Anda dapat menemukan menu wine yang beragam di restoran dan hotel mewah.

Sama seperti di negara-negara lain di dunia, konsumsi wine masih terus meningkat dan Cina telah membuka pasar impor untuk pilihan wine yang lebih terjangkau. Tampaknya Cina akan segera menjadi konsumen wine terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

Kesuburan

Sementara teknologi modern dan praktik pembuatan wine telah mampu memproduksi wine yang cukup konsisten, ribuan tahun lalu memanen tanaman merupakan praktik yang jauh dari stabil. Kemampuan untuk membuat wine memang tergantung dari panen yang baik. Tahun panen yang baik dirayakan dengan pembuatan dan pesta wine dan dikatakan sebagai pertanda kesuburan yang baik untuk tahun yang akan datang.

Agama

Sejarah Wine

Wine telah menjadi bagian penting dalam banyak agama sepanjang sejarah, termasuk mitologi Yunani, Kristen, dan Budha.

Bangsa Yunani biasanya menyuguhkan wine kepada dewa-dewa mereka dan digunakan dalam banyak ritual. Dalam agama Kristen, red wine melambangkan darah Kristus dan masih digunakan dalam misa dan ritual saat ini. Umat ​​Buddha menempatkan gelas wine di altar mereka sebagai simbol penghormatan dan pengorbanan.

Fenomena budaya dan agama tentang wine terkadang memang tidak masuk akal. Pada beberapa upacara, ritual, dan praktik masyarakat terkait sangat erat dengan wine dan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi banyak komunitas sepanjang sejarah.

Selama ini, pertumbuhan wine dan pembuatan wine telah berkembang menjadi industri yang luar biasa dan terus berubah. Setelah diinjak-injak dengan kaki telanjang dan disimpan dalam kantong berbahan kulit kambing, wine sekarang ditanam secara komersial dan dipanen serta dikirim ke seluruh penjuru dunia.

Christina

Christina lulus dari Central Washington University pada tahun 2016 dengan gelar Bachelor of Science in Global Wine Studies (program Studi Wine Dunia). Saat belajar dan berwisata ke Perancis, dia juga pernah bekerja di Alaska selama musim panas di masa-masa kuliahnya. Setelah lulus dan bekerja di kilang anggur favoritnya di Washington selama beberapa tahun, dia kemudian pindah ke Alaska untuk mengejar cita-cita hidupnya yang lain. Dia menyukai keindahan pemandangan dan memancing sambil berkarir di industri wine sebagai penulis/konsultan.

Postingan Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button