Learn About WineWine

9 Jenis Utama Wine

Jenis wine yang berbeda memberikan citarasa yang berbeda pula. Wine memiliki berbagai bentuk dan beragam jenis. Mulai dari kepekatan ringan hingga kuat, aromatik, sangat kering hingga manis, white hingga red, bersoda, flat, fortified (ditambahkan alkohol).

Berikut adalah 9 Jenis utama wine…

9 Jenis Utama Wine

1. Wine bersoda

Tidak perlu acara khusus untuk menikmati minuman bersoda favorit Anda. Wine bersoda bisa dibuat dari jenis anggur wine apa saja. Dua jenis wine bersoda terpopuler adalah Champagne dan Prosecco.

Rasa Utama

Rasa yang umum meliputi jeruk, persik, roti panggang, dan buah beri ringan.

Varietas Populer

Berbagai jenis anggur dapat digunakan untuk membuat wine bersoda. Biasanya Perancis dan negara-negara New World menggunakan Pinot Noir dan Chardonnay. Sedangkan negara Old World cenderung untuk menggunakan banyak anggur lokal yang berbeda.

Hidangan Pendamping

Wine bersoda berpadu apik dengan berbagai keju, kerang, ikan laut, dan sayuran hijau.

2. Light-bodied white wine (white wine bertekstur ringan)

Rasanya keras, renyah, dan memiliki keasaman tinggi. Sebagian besar dari wine ini tidak diproses untuk penuaan dan kualitas terbaiknya terbentuk dalam satu tahun setelah pembotolan.

Rasa Utama

Rasa utamanya meliputi jeruk, melon, apel, grapefruit, dan persik.

Varietas Populer

Light-bodied white wine meliputi Sauvignon Blanc, Gruner Veltliner, dan Pinot Gris.

Hidangan Pendamping

White wine ringan cocok untuk dinikmati bersama keju keras, moluska, kerang, dan rempah segar.

3. Full-bodied white wine (white wine bertekstur pekat)

Wine ini kaya rasa, berani, dan kadang-kadang menua di gentong kayu ek.

Rasa Utama

Rasa utamanya; nanas, apel, belimbing, honeysuckle, dan buah batu. Jika wine ini menua di gentong kayu ek atau di ruang gelap, rasanya menyerupai mentega, krim, dan vanila.

Varietas Populer

Varietas full-bodied white wine yang populer meliputi Chardonnay, Semillon, Pecorino, dan Viognier.

Hidangan Pendamping

Full bodied white wine cocok untuk dinikmati bersama dengan berbagai variasi makanan yang cocok untuk semua jenis white wine. Keju asin, ikan laut, daging putih, dan sayuran panggang menjadi opsi pendamping yang baik.

4. White wine aromatik

Kategori ketiga white wine ini dapat menua dengan baik dengan rentang dari kering hingga manis. Wine ini sangat aromatik dan menua lebih baik daripada white wine lainnya.

Rasa Utama

Honeysuckle, apel, pir, bunga, persik, sarang lebah adalah rasa dominan untuk wine jenis ini.

Varietas Populer

Riesling, Gewurztraminer, Muscat Blanc, dan Chenin Blanc adalah varian white wine aromatik yang utama

Hidangan Pendamping

Padanan hidangan yang cocok dengannya; semua keju, ikan laut, kacang, dan hidangan pedas.

5. Rose wine

Pada dasarnya rose wine adalah red wine yang dibuat bergaya white wine. Jus tidak difermentasi bersama dengan kulit dan biji seperti red wine. Sebaliknya, jus hanya dicampurkan dengan kulitnya beberapa jam saja, sehingga hanya memberikan sedikit warna dan sedikit tanin dalam wine ini.

Rasa Utama

Melon, stroberi, dan jeruk adalah rasa yang dapat Anda temukan di sebagian besar Rose wine.

Varietas Populer

Semua varietas anggur merah dapat dibuat menjadi rose wine. Variasi populernya meliputi Pinot Noir, Merlot, dan Sangiovese.

Hidangan Pendamping

Terkenal karena mudah dipadankan dengan baik dengan berbagai macam hidangan, rose wine cocok untuk dinikmati bersama keju, daging yang diawetkan, daging putih, dan hidangan pasta.

6. Light-bodied red wine (red wine bertekstur ringan)

Pinot Noir dan Gamay adalah dua light-bodied red wine yang paling terkenal. Kulitnya sangat tipis, sehingga warna dan taninnya lebih ringan daripada red wine lainnya. Anggur ini cenderung memiliki keasaman yang lebih tinggi dan rasanya seperti cranberry. 

Rasa Utama

Cranberry, blackberry, jamur, dan ceri adalah citarasa umum bagi varian red wine ringan.

Varietas Populer

Pinot Noir dan Gamay adalah dua varian red wine ringan terpopuler.

Hidangan Pendamping

Red wine ringan cocok dinikmati dengan daging yang diawetkan, burung buruan, dan beragam keju.

7. Medium-bodied red wine (red wine bertekstur sedang)

Jenis ini dapat ditemui di sebagian besar red wine. Wine ini menua dengan baik dan sering digunakan sebagai campuran.

Rasa Utama

Blackberry, ceri, plum, daging yang diawetkan, dan cranberry adalah citarasa umum yang sering ditemui dalam medium-bodied red wine.

Varietas Populer

Variasi populer dalam kategori ini meliputi Merlot, Carmenere, dan Cabernet Franc.

Hidangan Pendamping

Keju keras, daging yang diawetkan, dan daging sapi adalah hidangan pendamping yang populer bagi wine ini.

8. Full-bodied red wine (red wine bertekstur pekat)

Wine ini dikenal karena kandungan taninnya yang pekat, berwarna gelap, dan kemampuan untuk menua dengan baik. Full bodied Red wine dibuat dari anggur berkulit tebal, yang kulit dan bijinya telah difermentasi selama waktu tertentu, dan disimpan lama dalam gentong kayu ek.

Rasa Utama

Rasanya meliputi tembakau, ceri, beri hitam, cedar, lada hitam, dan kismis.

Varietas Populer

Malbec, Cabernet Sauvignon, Syrah, Montepulciano, dan banyak varietas lainnya.

Hidangan Pendamping

Daging buruan, steak, semur, dan hidangan kaya rasa adalah hidangan pendamping yang tepat untuk full bodied red wine.

9. Dessert Wine

Dessert wine bervariasi mulai dari yang sangat kering hingga yang sangat manis. Banyak dari wine ini dapat melalui proses penuaan selama beberapa dekade.

Beberapa dari wine jenis ini juga ditambahkan kadar alkoholnya dan memiliki kandungan alkohol yang tinggi.

Rasa Utama

Karamel, hazelnut, buah-buahan batu, tembakau, dan gula merah adalah citarasa yang umum untuk dessert wine.

Varietas Populer

Yang termasuk dalam jenis ini adalah Port, Marsala, dan Sherry yang terbuat dari anggur ras asli.

Hidangan Pendamping

Wine ini tentu saja berpasangan dengan baik bersama makanan penutup dan hidangan manis.

Mari Minum! Ada beragam jenis anggur yang dapat dipilih.

Christina

Christina lulus dari Central Washington University pada tahun 2016 dengan gelar Bachelor of Science in Global Wine Studies (program Studi Wine Dunia). Saat belajar dan berwisata ke Perancis, dia juga pernah bekerja di Alaska selama musim panas di masa-masa kuliahnya. Setelah lulus dan bekerja di kilang anggur favoritnya di Washington selama beberapa tahun, dia kemudian pindah ke Alaska untuk mengejar cita-cita hidupnya yang lain. Dia menyukai keindahan pemandangan dan memancing sambil berkarir di industri wine sebagai penulis/konsultan.

Postingan Terkait

One Comment

  1. Emang karena dasarnya gak suka soda sih ya, jadi gak suka wine yang bersoda. Full bodied wine is the best menurut aku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
newsletter-signup-img.jpeg
Terima berita terbaru

Berlangganan newsletter kami

Daftar untuk menerima berita & kiat-kiat wine terbaru, juga penawaran khusus dan undangan ke MasterClasses.